PETILASAN POK mBOJA

10 Juli 2017 12:18:24 WIB

Selain petilasan Cungkup di Padukuhan Karangwuni ada lagi petilasan Wali Songo Khususnya Perjalanan Sunan Kali Jogo berupa petilasan POK mBOJA. Kisah dari mulut ke mulut yang sulit untuk di ketahui sumbernya, bermula dari perjalanan Sunan Kali Jogo dalam penyebaran Agama Islam di tanah jawa merasa kecapekan dan beristirahat sambil menancapkan TEKEN, untuk bersandar saat istirahat.

Teken yang di tancapkan di tanah tersebut ada pohon Kamboja, yang masyarakat Karangwuni menyebutnya mBoja, yaitu seperti pohon kamboja-kamboja lainya yang berbunga putih. Kamboja saat ini terdiri dari empat pohon masing-masing berada di arah mata angin, Timur, Selatan, Barat dan Utara. Tahun 1997 di tengah-tengah ada Pohon Kabojanya yang sangat besar dan rimbun, tapi di tahun tersebut pohon yang ada di tengah-tengah tersebut roboh dan sekarang tinggal tonggaknya.

Tonggak di bawah pohon Kamboja tersebut  masyarakat dari luar Desa Karangwuni sering mengadakan ritual, untuk memanjatkan do'a meminta sesuatu, dan sering permintaanya tersebut terkabulkan. Permintaan tersebut banyak yang meminta penglarisan ( berdagang laris manis), atas kekhusuan do'anya maka dalam berdagang dapat laris dan mendapatkan untung yang banyak ( bukan Musrik).

Sampai saat ini masih banyak masyarakat yang memanfaatkan getahnya untuk mengobati bisul (udun) dengan di olesi getah kamboja tersebut bisul segera mengeluarkan nanah dan sembuh. Pada waktu dulu anak-anak banyak yang bermain di bawah pohon kambija, sambil menunggu peziarah yang meninggalkan makanan dan uang, kemudian pada berebut.

Pada saat budaya rasulan di Karangwuni dilaksanakan tempat tersebut ikut di bersihkan dari gulma dan sampah, sehingga sampai saat ini terjaga kelestariannya.

Bagi para pecinta ritual mistis, silahkan untuk melakukan ritual di POK mBOJA di wilayah padukuhan Karangwuni. PLC 86

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar