AIR TELAGA MULAI MENGHILANG

14 Juli 2017 09:07:41 WIB

KARANGWUNI (SID) 7 (tujuh) buah embung (telaga) yang ada di wilayah Desa Karangwuni sudah mulai menghilang. telaga tersebut adalah Telaga Kerdonmiri di Padukuhan Kerdonmiri, Telaga Kalen di Padukuhan Suruh, Telaga Randu di Padukuhan Karangwuni, Telaga Klipo di Padukuhan Pampang, Telaga Ngroyo di Padukuhan Tirisan dan Telaga Konal di Padukuhan Sriten.

dari sekian banyak telaga tinggal telaga Ngroyo di Padukuhan Tirisan yang masih banyak airnya dan masih layak untuk Mandi dan Cuci, dan telaga lainnya sudah mulai kering tinggal tanah yang mulai terbelah karena panas.

Dari sepuluh padukuhan di Desa Karangwuni memang tinggal 1 (satu) padukuhan Karangwuni yang belum teraliri air dari PDAM, pipa dan meteran sudah terpasang tetapi air belum sampai di Karangwuni, apa bila kran di buka hanya keluar angin.

Untuk mencukupi kebutuhan air bersih masyarakat Padukuhan Karangwuni sudah mulai membeli air eceran dengan tangki. dari 132 KK di Pasdukuhan karangwuni rata-rata membutuhkan 4 tangki sampai berakhirnya musim penghujansehingga bila dihitung dengan angka kebutuhan pengeluaran untuk air bersih. 132 KK X 4 tangki = 728 tangki @ Rp 200.000 = Rp. 145.600.000,- hanya dalam waktu 3 s.d 4 bln. bila bulan kemarau semakin panjang maka pengeluaramn untuk pembelian air juga semakin banyak.

Selain pengeluaran air untuk MCK, yang lebih banyak membutuhkan air adalah ternak, bila seorang mempunyai satu ternak sapi saja tiap hari mengeluarkan 30liter air, silahkan jumlah bila dalan 4 bulan. Ternyata juga masih hidup mas.... imbuh salah satu warga masyarakat yang tidak mau disebutkan namanya.

Dalam gambar, kondisi telaga kalen di Padukuhan Suruh yang sudah kering.

 

 

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar